Saturday, December 11, 2010


ni aku nk share artikel yg baik utk ladies out there....wohohohoho
bace dgn pnuh sifat kewanitaan yeee...


sumber : solusikesehatan.com
Sosoknya yang unik membuat wanita harus diperlakukan dan memperlakukan dirinya istimewa. Organ-organ reproduksi yang dimilikinya adalah perabot vital yang harus dipelihara kesehatannya. Salah satu cara dengan pemakaian kontrasepsi yang tepat
Secara kodrati wanita adalah sosok yang unik. Keadaan ini tampak jelas dilihat dari organ-organ tubuh yang dimilikinya. Ada payudara, vagina, rahim, hormon estrogen dan progesterone. Dan tentu saja berbeda dengan pria, dengan organ-organ yang dimiliknya ini wanita mengalami haid, melahirkan dan menyusui.
Fungsi-fungsi reproduksi inilah yang membuatnya istimewa dan khas. Dengan sendirinya, wanita sebagai pribadi juga harus diperlakukan khusus. Entah oleh pria maupun dirinya sendiri. Tentu saja, perlakukan istimewa ini wajib diberlakukan juga untuk organ-organ itu sendiri.
Maka dari itu, kesehatan organ-organ reproduksi adalah hak dan kebutuhan utama wanita. Dr. Ramona Sari, Kepala Divisi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) menyebutkan, data angka kematian ibu (AKI) tahun 1997 dari Departemen Kesehatan menunjukkan skor tinggi. “334 dari 100 ribu kelahiran hidup. Itu jumlah yang tidak sedikit,” ujarnya. Dan menurutnya, itu semua akibat dari tidak terpeliharanya kesehatan reproduksi dengan baik.
“Biasanya karena pendarahan, infeksi, terlambat ditolong, terlambat mengambil keputusan, ketiadaan biaya, jumlah anak terlalu banyak sementara jarak usia anak terlalu dekat, belum lagi keracunan kehamilan,”.
Sejak Lahir
Pemeliharaan kesehatan organ reproduksi, menurut Dr. Ramona berlangsung mulai sejak lahir. Namun, masalah reproduksi pada umumnya sering terjadi sejak wanita menginjak usia remaja. Banyak persoalan yang bakal dihadapi bila wanita pada usia ini tidak sadar akan pentingnya pemeliharaan organ reproduksi ini.
Data UNAIDS (United Nations Programme on HIV/AIDS), Desember 1997, menunjukkan bahwa secara global, setiap tahun kira-kira 15 juta remaja usia 15-19 tahun melahirkan, 4 juta melakukan aborsi, dan hampir 100 juta terinfeksi Penyakit Menular Seksual (PMS). Bahkan 40 persen dari semua kasus infeksi HIV terjadi pada kaum muda usia 15-24 tahun. Perkiraan terakhir malah mencengangkan. Setiap hari ada 7000 remaja terinfeksi HIV.
“Semua itu tentu saja sangat terkait dengan berbagai faktor. Salah satunya soal akses informasi mengenai kesehatan reproduksi,” tutur Dr. Ramona. Namun dari data yang cukup mencengangkan ini, Dr. Ramona mengingatkan bahwa ada golongan usia lain yang saat ini sangat rawan dengan persoalan kesehatan reproduksi. “Mereka yang sudah mapan hidupnya, mobilitasnya tinggi, belum mikir keluarga karena memang belum mau berumahtangga. Mereka ini ya, para eksekutif muda usia di atas 24 tahun,” jelasnya.
Kehidupan bebas yang cenderung dianut oleh kelompok usia ini menambah kerawanan dalam hal pemeliharaan kesehatan reproduksi. Langkah pencegahan menyebarnya PMS yang paling mungkin adalah dengan menganjurkan pengunaan kondom. “Tentu saja langkah ini minus malum (terbaik dari yang jelek), karena biasanya golongan usia ini tidak bakalan mempan diceramahi apalagi dengan nasihat suci dari kitab suci,”ujar Ramona.
Penggunaan alat kontrasepsi satu ini, menurut Ramona, adalah cara paling aman untuk terhindar dari PMS. “Tentu penggunaannya harus benar. Sejak mulai pria ereksi sampai selesai hubungan seksualnya,”jelasnya.
Kontrasepsi Oral Lebih Banyak
Bahkan untuk para ibu pun sebenarnya penggunaan kontrasepsi kondom ini dianggapnya paling bagus karena sangat aman. “Hanya sayangnya, keluhan bahwa dengan kondom tidak menyenangkan datang dari pria. Padahal justru dengan cara itulah para suami bisa ikut membantu istrinya mengusahakan kesehatan reproduksi, terutama kalau para suami itu sering jajan,” ujar Ramona.
Persoalan penggunaan kontrasepsi memang sering menjadi sorotan dan masalah besar bagi para ibu. “Karena paling sering terkait dengan kesehatan reproduksi,” jelas Dr. Ramona lagi. Kebanyakan wanita, juga pria menginginkan adanya pengaturan jumlah anak. Satu-satunya langkah untuk itu adalah dengan alat kontrasepsi.
Padahal selama ini berbagai alat kontrasepsi yang ada, menurut Ramona lebih banyak menuntut pihak wanita menggunakannya. “Meskipun tersedia kontrasepsi untuk kedua pihak, umumnya wanitalah yang lebih banyak menggunakannya,” jelas Ramona. Sementara itu, tidak ada metode kontrasepsi (pencegah kehamilan) yang bebas dari masalah
Misalnya saja, kontrasepsi diafragma, untuk beberapa pengguna bisa menyebabkan infeksi saluran uretra.atau kontrasepsi spemisida entah yang berupa aerosol, tablet atau krim. Efek samping yang mungkin muncul adalah iritasi vagina. Atau kontrasepsi IUD yang bisa menimbulkan infeksi panggul serta pendarahan di luar masa menstruasi atau darah menstruasi lebih banyak dari biasanya.
Pemakaian kontrasepsi yang tepat akan membantu para ibu mengatur jarak kelahiran. Jarak kelahiran yang memadai setidaknya 2 sampai 3 tahun memberi kesempatan ibu-ibu memiliki waktu untuk mempertahankan kesehatan dirinya sendiri. Juga waktu untuk merawat anaknya secara maksimal.
Dari semua wanita yang pernah konsultasi dengannya, Ramona menyebutkan bahwa kontrasepsi oral berupa pil menduduki rangking pertama. Nomor dua suntik, IUD, dan terakhir adalah susuk.
Dr. Yanto Kadarusman. Sp.OG, spesialis kebidanan dan kandungan dari FKUI membenarkan kenyataan ini. “Sejak 7 tahun silam, mulai banyak wanita yang mengkonsumsi pil sebagai alat kontrasepsi,”. Berapa jumlah pastinya memang tidak disebutkannya. Yang jelas menurutnya sekitar lebih dari 50 persen wanita Indonesia.
Selain paling efektif, praktis, aman, efek samping kontrasepsi oral berbasis hormon ini dianggap relatif rendah dibanding kontrasepsi lainnya. ”Ini mungkin disebabkan perilaku orang kita yang terbiasa meminum obat sehingga pil dianggap paling sesuai baginya,” Ujar Dr. Yanto.
Apalagi dengan teknologi yang saat ini ada. Pil KB yang mengandung estrogen, progesteron sudah dilengkapi dengan hormon antiandrogen. “Selama ini kombinasi kontrasepsi memang hanya estrogen dan progesterone. Itu pun dengankadar tinggi,” ujar Ramona.
Kombinasi hormon three in one berdosis rendah ini berfungsi mencegah ovulasi, meningkatkan kekentalan lendir leher rahim sehingga menghalangi masuknya sperma, dan membuat dinding rongga rahim tak siap menerima hasil pembuahan. Bila dilakukan secara benar dan rutin, akurasi kontrasepsi ini mendekati 100 persen.
Di samping itu, kontrasepsi oral plus ini mampu menyembuhkan kelainan menstruasi, mengatasi kelebihan androgen, dan mengurangi risiko pada alat reproduksi (pendarahan, kanker ovarium, endometrium, infertilitas primer, dan lainnya).
Bahkan pil KB ini, selain sebagai kontrasepsi, juga bisa mengatur siklus haid, dan meredakan keluhan pada kulit, rambut, dan lainnya akibat kelebihan androgen. “Untuk jangka waktu lama, pil ini tidak membuat masalah asal kondisi si ibu benar-benar bagus dan tidak ada kelainan lain,” tutur Dr. Yanto.
Pil KB yang dimaksud adalah kontrasepsi oral yang mengandung etinil estradiol, siproteron asetat (CPA), dan antiandrogen. CPA ini mengikat androgen sehingga kelebihan androgen pada wanita bisa dikurangi. Karena itulah, kulit berminyak dan jerawat bisa dikurangi secara perlahan-lahan dengan metode tersebut.
Apabila wanita berkontrasepsi oral pil seperti ini ingin hamil, penggunaannya bisa dihentikan sewaktu-waktu. Tentu saja, mereka yang berkontrasepsi dengan cara ini, kedisiplinan dibutuhkan dalam meminumnya.
Di samping harus setiap hari selama 21 hari, waktu meminumnya pun harus kurang lebih saja. Misalkan, pada hari pertama meminum pil pada pukul 22.00, esoknya pun pil dimimun pada saat yang sama. Kalaupun terlambat, toleransi waktunya adalah 12 jam. Lebih dari itu, fungsi pil akan berkurang.@ bj
Macam-macam Kontrasepsi
Sterilisasi
Yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur pada wanita (tubektomi) atau testis pada pria (vasektomi). Proses sterilisasi ini harus dilakukan oleh Ginekolog (dokter kandungan), Efektif jika ingin melakukan pencegahan kehamilan secara permanen, misalnya karena faktor usia.
Teknik
1. Coitus Interruptus (Senggama Terputus)
Ejakulasi dilakukan di luar vagina. Efektifitasnya 75-80%. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena ada sperma yang sudah keluar sebelum ejakulasi. Orgasme berulang atau terlambat menarik penis keluar.
2. Sistem Kalender (Pantang Berkala)
Tidak melakukan senggama pada masa subur. Perlu kedisiplinan dan pengertian antara suami istri karena sperma maupun sel telur (ovum) mampu bertahan hidup sampai 48 jam setelah ejakulasi. Efektifitasnya 75-80%. Faktor kegagalan terjadi karena salah menghitung masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid tidak teratur sehingga perhitungan tidak akurat.
3. Prolonged Lactation
Atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan saat bayi hanya minum ASI dan menstruasi belum terjadi. Otomatis tidak akan hamil. Tapi begitu ibu hanya menyusui < 6 jam/hari, kemungkinan terjadi kehamilan cukup besar
Mekanik
1. Kondom
Efektif 75-85%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun wanita serta berfungsi sebagai pemblokir/barrier sperma. Kegagalan umumnya karena kondom tidak dipasang sejak permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi sehingga terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina. Kekurangan metode ini :
- Mudah robek bila tergores kuku atau benda tajam lainnya
- Membutuhkan waktu pemasangan
- Mengurangi sensasi seksual
2. Spermatisida
Bahan kimia aktif untuk membunuh sperma, berbentuk cairan, krim atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama. Efektifitasnya 70%. Sayangnya bisa menyebabkan reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut yang belum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah dibilas , 6 jam setelah senggama.
3.Vaginal Diafragma
Lingkaran cincin dilapisi karet flesibel ini akan menutup mulut rahim bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektifitasnya sangat kecil, karena itu harus digunakan bersama spermatisida untuk mencapi efektifitas 80%. Cara ini bisa gagal bila ukuran diafragma tidak pas, tergeser saat senggam, atau terlalu cepat dilepas(< 8 jam) setelah senggama.
4. IUD (Intra Uterine Device)
Terbuat dari bahan polyethylene yang diberi lilitan logam, umumnya tembaga (Cu) dan dipasang di mulut rahim. Efektifitasnya 92-94%. Kelemahan alat ini yaitu bisa menimbulkan rasa nyeri pada perut, infeksi panggul, pendarahan di luar masa menstruasi atau darah menstruasi lebih banyak dari biasanya.
IUS (Intra Uterine System) bentuk konrasepsi terbaru, cara kerja sama dengan IUD, nilai plusnya : Lebih tidak nyeri dan kemungkinan menimbulkan menimbulkan perdarahan lebih kecil. Menstruasi jadi lebih ringan (volume darah lebih sedikit) dan waktu haid lebih singkat)
Hormonal
Fungsi utama, mencegah kehamilan (karena menghambat ovulasi). Kontrasepsi ini juga biasa digunakan untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterone, dan androgen dalam tubuh. Kontrasepsi hormonal bisa berupa pil KB yang diminum sesuai petunjuk hitungan hari yang ada pada setiap blisternya, suntikan, susuk yang ditanam untuk periode tertentu, Koyo KB atau spiral berhormon.
Menurut Dr. Ramona, sebenarnya cocok atau tidaknya seseorang pada salah satu jenis alat kontrasepsi tergantung pada kondisi masing-masing. “Semuanya harus dilihat secara menyeluruh lebih dahulu. Sebab itu konsultasi pada bidan, dokter umum atau dokter kandungan adalah tindakan yang tepat sebelum menggunakannya,” jelas Ramona.@
Waspadai Keputihan!
Sebagian besar persoalan reproduksi pada wanita adalah keputihan. Gejala ini dialami hampir oleh setiap wanita. Tidak pandang bulu. Dari yang belum haid sampai wanita menopause. Pada wanita menopause, lendir yang keluar adalah refleks adanya rangsangan, walaupun produksi hormon turun drastis dan tidak mengalami masa ovulasi lagi. Dalam ini masih dianggap normal.
Keputihan yang istilah medisnya flour albus atau lekorea sering menjadi gejala premenstrual syndrome untuk wanita yang masih subur. Karena itu sedikit sekali yang berusaha mengobati keputihan. Padahal, keputihan bisa jadi menandakan adanya gangguan kesehatan, misalnya adanya kanker mulut rahim, yang perlu segera diobati.
“Indikasi adanya masalah kesehatan jika keputihan tersebut mulai berubah warna, gatal dan mengeluarkan bau yang kurang enak,”tutur spesialis kebidanan dan kandungan sekaligus konsultan seks Dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG.
Ada dua jenis keputihan, menurut Boyke. Keputihan fisiologis dan keputihan patologis. Keputihan fisiologis berciri tidak gatal, tidak bau, lendir berwarna bening. Keputihan fisiologis biasanya terjadi hanya pada masa ovulasi atau masa subur (pada wanita usia 20-40-an), menjelang haid, saat hamil karena terkait dengan faktor hormonal, akibat stress, kelelahan, celana dalam terlalu ketat atau sehabis berhubungan seks.
Keputihan patologis muncul, saat lendir yang berlebihan itu keluar disertai infeksi. Bisa lokal sekitar vagina atau di bagian dalam vagina. Biasanya gejala lain yang menyertai antara lain rasa gatal, pedih, vagina kemerahan, dan lendir berubah warna.
Menurut Boyke, hampir semua wanita di Indonesia pernah mengalami keputihan patologis seumur hidupnya minimal satu sampai dua kali. Berdasar pengalamannya menghadapi pasien di Klinik PASUTRI miliknya, Boyke menyebutkan sepertiga pasien yang dihadapinya menderita keputihan.
Sementara itu, Dr. Asri, Sp.OG dari Pusat Pelayanan Keluarga Pro-Familia, Jakarta malah menyebutkan bahwa lebih dari 70% wanita Indonesia mengalami penyakit keputihan.
Bisa Mandul
Sayangnya, keputihan seringkali dianggap sepi. Padahal bisa menyebabkan macam-macam gangguan. Baik keputihan fisiologis maupun patologis harus segera diobati. Masing-masing membawa pengaruh bagi kesehatan
Keputihan fisiologis menyebabkan kurang bersihnya alat kelamin, yang akan menyebabkan masalah pada saat melakukan hubungan seksual. Akibat lain bisa jadi keputihan yang tidak diobati memungkinkan munculnya infeksi indung telur. Akibatnya, wanita tersebut mandul.
Sementara untuk menghindari akibat lanjut dari keputihan patologis, Boyke menyarankan agar para wanita dan pasangannya lebih baik memeriksakan diri mereka dengan pap net sekali dua tahun sejak berhubungan seks.
Pap net adalah Pap Smear dengan memanfaatkan teknologi komputer. Kecanggihannya memungkinkan identifikasi sel-sel abnormal dan sel-sel prakanker dalam jumlah kecil sekalipun. Pap Net dapat menyempurnakan hasil Pap Smear konvensional hingga 30% lebih peka.
“Biasanya langkah ini dilengkapi dengan tindakan yang disebut kuras vagina,” ujar Boyke. Pada dasarnya, ini adalah pengontrolan dan pembersihan vagina sampai ke mulut serta rongga rahim. Langkah ini menjadi tindakan awal supaya jamur atau kuman tidak merembet sampai ke rongga rahim atau saluran telur yang bisa mengakibatkan kemandulan atau infeksi yang bisa menyebabkan munculnya kanker.
“Sebab itu wanita yang menderita keputihan hendaknya tidak menunda pengobatannya,” saran Dr. Asri. Supaya tidak repot, penderita bisa mendatangi klinik semacam Klinik Pasutri atau Pusat Pelayanan Keluarga yang memberi pelayanan mulai dari wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium serta membersihkan vagina sampai ke rongga rahim hingga pengobatannya sampai tuntas.
Pelayanan seperti one stop treatment dengan biaya Rp 50.000,- per orang biasanya hanya berlangsung sekitar 30 menit. Menurut Dr. Asri, sebenarnya dengan wawancara saja sudah dapat diduga jenis penyebab keputihannya. Tapi akan lebih tepat kalau dilakukan pemeriksaan laboratorium (setelah diambil usapan lendirnya) yang memakan waktu beberapa puluh menit saja. Sementara menunggu hasilnya, pasien dipersilakan menjalani “kuras” vagina.
Caranya, ujung vagina sampai rongga rahim diteropong dengan speculum. Dengan alat penjepit kain kasa (gaas) yang terlebih dulu direndam dalam betadin ini, tindakan “kuras” dilakukan.
Pasien tidak perlu takut karena tindakan ini sederhana dan tidak menyiksa. Setelah hasil pemeriksaan lab diketahui, dokter akan memberikan obat yang tepat. Obat bisa berupa obat minum atau tablet yang dimasukkan ke lubang vagina. Setelah 3 bulan, pasien diharapkan kembali untuk cek ulang. Para ibu yang menghadapi masalah dengan pasangan sehubungan dengan kasus ini bisa sekalian berkonsultasi.
Para wanita yang menderita keputihan, acap kali kambuh penyakitnya karena kurang diobati tuntas. “Mengobati daerah sekitar vagina saja belum cukup, sebaiknya sampai ke bagian dalam,” ujar Dr. Asri. Produk-produk yang memperkenalkan diri sebagai obat semprot pembersih vagina, katanya, belum menjamin kesembuhan. Begitu juga vagina atau krim vagina yang diberikan oleh dokter secara kurang tepat. @
Penyebab Keputihan Patologis
Jamur
Misalnya akibat infeksi jamur Candida albicans. Biasanya warna lendir berubah keruh seperti kapur dan terasa gatal sekali. “Bisa jadi keputihan akibat infeksi Candida albicans ini juga mengenai pria,” jelas Dr. Asri. Sebab itu bila seorang istri menderita candidiasis, suami pun harus diperiksa.
Jamur muncul akibat kurang higienis atau terlalu lembab di bagian organ vital. Misalnya, celana dalam kurang bersih, tinggal atau bekerja di ruangan lembap, atau karena hubungan seksual dengan penderita lain.
Dr. Boyke menegaskan, keputihan jamur bisa muncul akibat minum dosis tinggi obat antibiotik, obat hormon atau steroid dalam jangka panjang. Walau penyakit yang diobati dengan obat-obatan tersebut sembuh, jamur bisa jadi merajalela. Pada penderita kanker yang sedang diobati dengan obat-obatan sitostika (kemoterapi misalnya) yang menurunkan daya kekebalan tubuh pun alat vitalnya atau kulit di bagian lain mudah ditumbuhi jamur.
Penderita diabetes juga acap kali dihinggapi keputihan akibat kurang normalnya metabolisme karbohidrat. Dalam tubuh seseorang yang kekurangan zat besi atau seng juga bisa terjadi candidiasis. Wanita yang gemar menggunakan semprot wewangian pada sekitar vagina ada kalanya mengalami alergi dan dapat menimbulkan luka yang rawan jamur.
Pada wanita hamil, hormon estrogen dan progesteron yang meningkat memudahkan jamur tumbuh. Epitelium vagina (sel yang membentuk lapisan yang menutupi permukaan vagina dan membentuk kelenjar) biasanya jadi tempat tumbuh jamur.
Selain jamur, bakteri semisal hemofilus vaginalis dan parasit dari golongan trikomonas juga sering menyebabkan keputihan.
Cacing Kremi
Di malam hari cacing kremi yang mendekam di usus penderita, biasanya turun ke kawasan dubur untuk bertelur. Setelah itu, ia akan masuk kembali ke usus. Payahnya, cacing ini sering nyasar. Bukannya kembali ke usus, malah masuk ke liang vagina. Akibatnya, korban akan mengalami keputihan karena cacing kremi. Gejalanya, selain rasa gatal, juga adanya lendir keruh dan kental berwarna sedikit kekuningan seperti susu, terkadang berbusa.
Keputihan ini biasanya juga diderita anak-anak perempuan (balita sampai anak besar). Terjadi akibat spora yang menempel pada makanan atau barang lain yang terkontaminasi. Sebab itu kalau ada anak perempuan mengeluh di daerah vagina terasa gatal dan mengeluarkan lendir kekuningan, segeralah periksakan ke dokter. Mungkin penyebabnya cacing kremi.
Penyakit Seksual
Selain ketiga penyebab tadi, ada pula keputihan karena penyakit seksual seperti gonore (GO) atau sifilis yang ditularkan melalui hubungan seksual. Kedua penyakit ini umumnya tidak menampakan adanya gejala gatal, tetapi warna lendir seperti susu dan berbau. Pada penderita sifilis bahkan disertai luka-luka di sekitar vagina.
Sedangkan kalau di sekitar vagina tumbuh sesuatu mirip jengger ayam, kutil, atau kembang kol biasanya itu disebabkan oleh virus tertentu. Gangguan kelainan ini mudah menular pada pasangan hubungan seksualnya.
Sebab Lain
Namun dari sekian macam keputihan, ada yang bukan disebabkan oleh kuman, jamur, ataupun virus, melainkan akibat alat kontrasepsi semisal tampon atau spiral. Kelainan letak uterus atau servik yang perlu pembenahan, tumor ganas (kanker) atau jinak pada mulut rahim, atau sekedar luka bisa muncul keputihan patologis.
Keputihan akibat kanker rahim salah satu penyebabnya adalah sering berganti-ganti pasangan. “Dari berganti-ganti pasangan itulah, maka sang suami menularkan kepada istrinya. Karena para istri malu memeriksakan dirinya ke dokter, maka mereka biasanya baru memeriksa setelah menderita keputihan dan hubungan seks berdarah. Padahal sudah masuk stadium dua atau tiga,” kata Boyke. Padahal dengan deteksi dini melalui pemeriksaan pap net (deteksi kanker), pasien dapat dideteksi ada-tidaknya penyakit kanker. Bahkan jika masih pada stadium dini, penyakit tersebut dapat disembuhkan 100 persen
Kanker mulut rahim juga bisa terjadi pada mereka yang belum pernah melakukan hubungan seksual jika wanita itu sering merokok. “Wanita yang merokok mempunyai kecenderungan 12 kali lebih banyak dibanding wanita yang tidak merokok untuk menderita penyakit kanker mulut rahim,” kata Boyke.


Alasan Anda Harus Papsmear
Bila Anda perempuan dengan keadaan seperti di bawah ini, perlu melakukan Papsmear atau paptes:
∑Usia di atas 18-70 tahun
∑Menikah pada usia di bawah 20 tahun
∑Pernah melakukan senggama sebelum usia 20 tahun
∑Berusia lebih dari 30 tahun
∑Pernah melahirkan lebih dari 3 kali
∑Pernah memakai alat kontrasepsi lebih dari 5 tahun, terutama IUD atau alat kontrasepsi hormonal
∑Mengalami perndarahan setiap hubunga seksual
∑Mengalami keputihan atau gatal pada vagina
∑Sudah menopause dan mengeluarkan darah pervagina
∑Sering berganti pasangan dalam senggama
Perhatikan hal ini sebelum papsmear:
∑Tidak bersenggama 2 hari sebelum papsmear
∑Tidak sedang haid
∑Tidak melakukan pembilasan vagina dengan cairan khusus pembersih vagina
Papsmear dapat mengenali keadaan pra kanker, 5-10 tahun sebelum sel kanker berkembang. Pencegahan sejak awal dan rutin lebih efektif dan sangat murah.@
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara kebersihan:
Berikut ini beberapa langkah yang harus dilakukan dalam memelihara kesehatan alat reproduksi menurut Dr. Asri, Sp.OG
• Jaga organ intim agat tidak lembab setelah buang air kecil atau buang air besar. Bilas vagina sampai bersih, kemudian keringkan sebelum memakai celana dalam. Usahakan agar daerah kemaluan dan selangkang selalu kering, lebih-lebih bila kita tergolong gemuk. Suasana lembap sangat disukai oleh jamur.
• Saat membersihkan vagina, bilas dari arah depan ke belakang. Hal ini untuk menghindari terbawanya kuman dari anus ke vagina. Lebih baik air untuk membersihkan langsung ditadah dari kran biasa atau dengan kran semprot. Air yang terkumpul di ember atau bak mandi bisa saja terkontaminasi air kencing orang lain, spora, jamur, atau kuman.
• Bila menggunakan kertas tisu, anda harus hati-hati. Lendir dan air memang terserap, tapi hendaknya diingat bahwa tidak semua tisu terjamin kualitasnya. Tisu yang terbuat dari serbuk kayu ada yang tercemar jamur kalau proses pembuatannya kurang baik.
• Hindari pemakaian celana dalam yang ketat. Jangan biarkan celana basah atau lembab, karena memberi peluang tumbuhnya jamur.
• Saat menstruasi, ganti pembalut beberapa kali dalam sehari.darah yang keluar bisa menjadi media tumbuhnya kuman.
• Jika perlu, gunakan cairan pembersih vagina bila memang ada infeksi di daerah kemaluan.
Lakukanlah hubungan seksual hanya dengan satu orang, sebab sering berganti pasangan akan menambah kemungkinan terinfeksi.

No comments:

Post a Comment

sohseh sohseh